Jumat, 31 Mei 2013

Penyanyi dan Artis Indonesia yang Meninggal Muda

 Berikut ini beberapa artis dan penyanyi yang meninggal muda yang didapat dari berbagai sumber,apabila pembaca blog berkenan melengkapi, kami selalu berharap............................

1. Nike Ardila
Pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas dalam sebuah kecelakan tunggal. Mobil Honda Civic berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan RE. Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang diantaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum orange jus. Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya yang terakhir.


2. Poppy Mercury
Poppy Yusfida atau yang lebih dikenal dengan nama Poppy Mercury, adalah penyanyi kelahiran Bandung pada tahun 1973 ini populer lewat lagu Surat Undangan yang populer di era 1990-an. Namun pada tahun 1995 pada saat kariernya sedang di puncak ia meninggal akibat komplikasi Maag, Bronchitis/radang tenggorokan atau yang lebih dikenal dengan diphteri dan Rematik di RS. Hasan Sadikin, Bandung. Poppy Mercury meninggal pada tanggal 28 Agustus 1995 pada usia 22 tahun.


 

3. Abiem Ngesti

 
Abiem Ngesti, pelantun lagu ‘Pangeran Dangdut’ (dirilis 1992) merupakan satu2nya penyanyi anak2 yang ‘terus terang’ meniti kariernya lewat jalur dangdut, dan sempat ngetop sebagai penyanyi dangdut remaja dengan album album selanjutnya, antara lain ‘Kugenggam dunia’ dan ‘Dahsyat’ (1995).
Sayang sekali obsesinya untuk menjadi Raja Dangdut di masa depan, tidak kesampaian, sebuah kecelakaan merenggut nyawanya di tahun 1995, menyusul beberapa selebriti lain yang mati muda di tahun itu juga (Nike Ardilla, Ryan Hidayat, Andy Liani, Poppy Mercury)


 

4. Andy Liani

Tahun 1990an memang banyak sekali musisi di tanah air ini. Mereka produktif dalam menghasilkan karya yang berkualitas. Termasuk Andy Liany, vokalis asal Bandung yang menorehkan kenangan manis bagi penggemarnya. Andy Liany meninggal dunia ketika karirnya sedang berkembang. Kini Lagu-lagunya menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi penggemarnya. Ada beberapa lagu yang menjadi hits dari Sang vokalis. Misalnya Sanggupkah, Antara Kita, Ingin Rasanya. Gambar di samping adalah cover kaset untuk album Satu Cita, sebuah Single Album, yang mengenalkan nama Andy Liany di blantika musik Indonesia di tahun 1991.


 

5. Richie Ricardo

Richie Ricardo (lahir 2 Mei 1960 – meninggal 0 Desember 1993 pada umur 32 tahun)adalah penyanyi dan pemeran Indonesia. Ia termasuk dikategorikan sebagai selebritis yang berhasil di dua bidang. Dalam film-filmnya aa selalu memainkan peran stereotip yaitu sebagai cowok lugu yang akhirnya 'dikerjain' oleh cewek-cewek disekitarnya. Dalam dunia musik, Richie sempat melejit lewat album Oh Nona Manis Hujan & Cinta dan Cuma Dia. Tetapi sayang, pada masa jayanya ia meninggal dunia karena sakit Kanker Otak.
Didalam filmnya ia sempat menjadi peran utama dalam film "Bercinta", "Permainan Cinta", "Gadis Telephon", "Rambut Keriting" dan "Ranjang Setan".


 
6. Alda Risma Elfariani
Alda Risma Elfariani / Alda R binti A Farid R (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband “Code Red”.
Kehidupan awal
Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, Bogor Selatan. Sejak tahun 1980, Alda dan orang tuanya tinggal di rumah tersebut.
Karier
Ia menjadi populer melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband “Code Red”. Selain itu, Alda juga merupakan seorang model.
Kehidupan pribadi
Alda Risma pernah bertunangan dengan Iwan Sastrawijaya, tapi selangkah lagi menuju pelaminan, keributan kecil mengakhiri jalinan asmara Iwan dan Alda. Setelah itu namanya tidak terdengar, hingga muncul lagi di media massa ketika ia mengalami kecelakaan lalu-lintas pada 19 Juni 2006.
Meninggal dunia
Tanggal 12 Desember 2006 Alda ditemukan meninggal disebuah kamar hotel. Sekujur tubuhnya dipenuhi dengan bekas suntikan. Diduga Alda meninggal karena overdosis. Namun menurut analisis selanjutnya, kematian Alda disebut sebagai pembunuhan yang dilakukan oleh Ferry Surya Prakasa (kakak ipar pemain sinetron Ferry Salim).
Diskografi
  • We Can Make It (Bersama Code Red) (Single 1997)
  • Aku Tak Biasa (1998)
  • Kupilih Yang Mana (2001)
  • Tangisan Yang Terakhir (2006)
  • Terakhir Untukmu (2007)
Sinetron
  • Kesucian Prasasti (prod. Rapi Film / di Indosiar
  • Kesetiaan Yang Retak
Iklan
  • Neo Hormoviton
7. Galang Rambu Anarki
Galang Rambu Anarki anakku
Lahir awal januari menjelang pemilu

Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu

Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Membumbung tinggi (melambung)

Reff:

Maafkan kedua orangtuamu kalau
Tak mampu beli susu

Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli
Orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi (anak kami)

Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras, janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

Siapa yang pernah mendengar lagu ini pasti mengetahui betapa besar harapan sang ayah, Iwan Fals.. kepada anak laki2 pertamanya di masa depan nanti. sayangnya takdir berkata lain..

Pada tanggal 25 April 1997 duka menyelimuti keluarga Iwan Fals. Anak lelaki pertamanya yg bernama Galang Rambu Anarki tlh berpulang ke Rahmatullah. Galang ditemukan tdk bernyawa di kamarnya. Menurut keterangan pihak keluarga, Galang menderita penyakit asma yg akut. Sementara itu pers mengaitkan kematianya dgn penyalahgunaan NARKOBA :yikes: Galang meninggal dlm usia 15 thn.

Galang mengikuti jejak ayahnya sbg seorang pemusik. Namun ia lbh memilih tdk berdiri dibawah nama besar ayahnya. Ia bergabung bersama BUNGA sbg gitaris & mengeluarkan album 'JANGAN KAU PERGI'. Sayangnya, Galang belum sempat melihat albumnya dirilis... kematian terlalu cepat menjemputnya..

8.  Nita Tilana

Nita Tilana (lahir 8 Oktober 1967 – meninggal 10 Agustus 2000 pada umur 32 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia. Nita Tilana meninggal dunia karena kanker mulut rahim yang dideritanya. Kakak dari musisi Arman Maulana ini dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Sirna Raga, Bandung yang berdekatan dengan makam penyanyi Poppy Mercury.
Awal Karier
Sebelum membuat album sendiri, Nita kerap menjadi langganan backing vocal penyanyi lain termasuk sempat menjadi penyanyi latar Slank. Nita dikenal karena statusnya sebagai kakak kandung Armand Maulana, Selain sempat menjadi presenter acara Panorama yang disiarkan Stasiun Anteve.

Album

Kesempatan untuk merilis album akhirnya terwujud ketika Adi Adrian dan Adjie Soetama dari Warna Musik tertarik membuatkan album untuknya. Banyak musisi turut membantu penggarapan album itu diantaranya Andre Hehanusa, Thomas Ramdhan, Billy J. Budiarjo, Raidy Noor, Anang, Adjie Soetama dan termasuk pula Armand Maulana serta Dewi Gita. Mastering tak tanggung-tanggung dikerjakan oleh John Herbert dari Lion Studio Singapura. Setelah rampung album Nita Tilana diberi banderol “Kau Bohong” diambil dari judul lagu penutup di album tersebut hasil karya Ecky Lamoh.
Album “Kau Bohong” secara khusus didedikasikan Nita untuk “Almarhumah tercinta”. Di dalam sampul kaset Nita juga menuliskan ucapan terima kasih kepada seseorang yang katanya sangat mendorong dirinya dalam segala hal tapi tak disebutkan siapa orang yang dimaksud.
Kehadiran album perdana Nita Tilana sempat menjadi perhatian luas terindikasi dengan cukup larisnya angka penjualan album di pasaran. Keberhasilan itu tentunya tak terlepas dari booming single Tak Ada Waktu yang kerap ditayangkan video klipnya. Koreografi liukan tangan Nita Tilana dalam video klip tersebut menjadi daya tarik khusus sehingga banyak yang menyukai single Tak Ada Waktu.

Kehidupan Pribadi

Tal lama berselang Nita Tilana mendapat cobaan berat. Dia divonis Dokter menderita Kanker Mulut Rahim stadium lanjut. Meski menderita penyakit mematikan tersebut semangatnya untuk terus bergelut dengan musik tetap terus dilakoni sembari melakukan terapi guna kesembuhannya. Namun perjuangan Nita melawan penyakitnya berakhir . Tanggal 10 Agustus 2000 Nita Tilana dipanggil Sang Khalik untuk selama-lamanya.

Diskografi

  • 1996 – Kau Bohong (Atlantic Record ; Warna Music)
sumber: wikipedia
 9. Indra Safera

Setelah menderita sakit yang cukup lama, akhirnya presenter Indra Safera meninggal dunia, kemarin pukul 16.30 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
Indra yang pernah membawa acara Ngobras (Ngobrol Bareng Indra Safera) dan kemudian acara Bantal bersama Meutia Kasim ini menderita gagal ginjal dan sakit liver. Almarhum masuk rumah sakit RSPAD sejak hari Kamis lalu.

Menurut saudara Indra, Fajar, sebelum dirawat di RSPAD, Indra sempat dirawat selama dua minggu
Indra Nuradi Salman atau Indra Safera (lahir di Bandung, Jawa Barat, 14 Juli 1968 – meninggal di Jakarta, 31 Agustus 2003 pada umur 35 tahun) merupakan seorang host, pembawa acara, dan pembawa acara berkebangsaan Indonesia. Dia merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan dr Salman Tisnawijaya dan dr Emmy M Salman, mulai dikenal di dunia hiburan televisi sejak pertengahan tahun 1990-an. Dia tampil dalam acara komedi garapan Harry de Fretes Hari-Harimau di Anteve tahun 1995. Indra pernah dikenal sebagai pembawa acara terkenal di sejumlah stasiun televisi. Dia antara lain menjadi pembawa acara Kiss di Indosiar tahun 1996, Korek Si Indra (Anteve, 1998), dan Ngobras (SCTV 2000). Dia masih lajang ketika meninggal dunia karena menderita gangguan lever.
di Rumah Sakit Mitra Keluarga. www.arsip.net

10. Ryan Hidayat ( Lupus )
 
Ryan Hidayat (lahir di Jakarta, 19 September 1970 – meninggal 8 Februari 1997 pada umur 26 tahun) adalah salah satu pemeran pria Indonesia.
Ia memulai karirnya sejak kecil dalam film Anna Maria.

Filmografi :
Anna Maria (1979)
Nakalnya Anak-Anak (1980)
Buah Hati Mama (1980)
Darna Ajaib (1980)
Kemilau Kemuning Senja (1980)
Lembah Duka (1981)
Tali Merah Perkimpoian (1981)
Sangkuriang (1982)
Gema Hati Bernyanyi (1987)
Lupus (1987)
Lupus II (1987)
Anak-Anak Gass... (1988)
Si Roy (1989)
Lebih Asyik Sama Kamu (1989)
Langit Kembali Biru (1990)
Ricky (1990)
Lupus IV (1990)
Lupus V: Iih,,Syereem! (1991)
Suami, Istri Dan Kekasih (1994)
Kuldesak (1999)

Sinetron :
Bella Vista (1995)
Mentari di Balik Awan (1996)
Tirai Kasih yang Terkoyak (1998). kasku.us.
 
11. Taufik Savalas
Taufik Savalas (lahir di Jakarta, 9 Juni 1966 – meninggal di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah, 11 Juli 2007 pada umur 41 tahun) adalah seorang pembawa acara dan pelawak asal Indonesia. Ia terlahir dengan nama Muhammad Taufik bin Muhammad Yusuf Masri. Nama Taufik Savalas diambil dari nama seorang aktor Yunani yang dikaguminya, Telly Savalas (pemeran Detektif Kojak).

Meninggal dunia

Sebelum kecelakaan di Purworejo yang merenggut nyawanya, Taufik juga pernah mengalami kecelakaan di Jalan Tol Tomang-Merak KM 15 pada 27 Februari 2003. Ketika itu Taufik mengendarai mobil pribadinya Peugeot 206 setelah syuting acara Laris Manis di Studio Penta, Kebon Jeruk, untuk mengantar adiknya. Setelah itu, sekitar pukul 01.00 WIB Taufik melanjutan perjalanan ke rumahnya di Lippo Karawaci, Tangerang. Dalam keadaan sepi Taufik memacu kendaraannya mencapai kecepatan 120-130 km/jam. Pandangannya saat itu terhalang akibat kaca depan mobilnya terciprat air. Hal ini membuat Taufik panik dan tak dapat menguasai kendaraan. Kendaraannya pun melaju zig-zag hingga menabrak pembatas jalan. Taufik selamat dalam kecelakaan itu.
Pada tanggal 11 Juli 2007, Taufik Savalas meninggal pada usia 41 tahun dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Saat itu, ia hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta salah satu produk sabun kesehatan. Namun, mobil Toyota Kijang Kapsul bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen. Dan kepalanya terjepit.
Dengan kepergiannya ini dia meninggalkan seorang istri, Rina Rosdiana dan dua orang anak, Moch Abizard dan Adinda Fatima. Dia dimakamkan di Tempat Pemakaman Keramat Tengkele di Desa Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Serang, Banten. Pihak keluarga meminta Taufik dimakamkan di tempat tersebut dengan alasan ada leluhurnya yang dimakamkan di pemakaman itu.


12. Adjie Massaid

VIVAnews - Artis dan juga anggota DPR, Adjie Massaid, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Sabtu 5 Februari 2011. Suami dari Angelina Sondakh ini meninggal dunia pukul 00.00 WIB di Unit Gawat Darurat RS Fatmawati.
Menurut informasi yang diterima, sebelum meninggal, Adji Massaid sempat bermain bola. Sosok yang juga menjabat sebagai manajer timnas U-23 ini sempat menjalani perawatan sebelum akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir. "Sampai di kamar mayat pukul 01.00," ujar petugas jaga kamar mayat RS Fatmawati, Yayat saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu 5 Februari 2011.
Pemilik nama lengkap Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid ini lahir di Jakarta, 7 Agustus 1967 silam. Memulai karir sebagai model, Adjie akhirnya terjun ke dunia politik. Ia adalah anggota DPR-RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Demokrat.

Adjie menikah dengan penyanyi Reza Artamevia tanggal 9 Februari 1999. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai 2 orang anak bernama Zahwa dan Aaliya. Pasangan ini bercerai pada 17 Januari 2005.

Selanjutnya, Adjie menjalin hubungan dengan Angelina Sondakh, mantan Puteri Indonesia yang juga anggota DPR-RI untuk Partai Golkar (pada periode 2009-2014 untuk Partai Demokrat). Keduanya menikah 29 April 2009.

Sumber: Dari berbagai sumber.

MENUTUP AURAT......

PENGERTIAN AURAT  

Aurat diambil dari kata Arab ‘Aurat’ yang berarti perkara yang kalo di buka bisa menimbulkan aib. Sedangkan dalam istilah fiqih pula aurat diartikan sebagai bagian tubuh seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan.
Di dalam Islam ada beberapa kondisi di mana masyarakat Islam diizinkan membuka aurat dan ia hanya pada orang-orang tertentu.
 
 Perintah menutup aurat
Perintah menutup aurat telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat 33 :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ وَاللَّهُ لا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا


Dan hendaklah kamu tetap diam di rumah kamu dan janganlah kamu mengungkapkan diri seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah zaman dahulu; dan dirikanlah sembayang serta berikanlah zakat; dan taatilah kamu kepada Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah (kepadamu dengan semuanya itu) hanya karena ingin menghapus hal-hal yang merusak diri kamu-wahai “ahlul bait”, dan ingin membersihkan kamu sebersih-bersihnya (dari segala hal yang keji). Dari keterangan ayat di atas, jelaslah bagi kita bahwa hukum menutup aurat adalah wajib sebagaimana wajibnya perintah salat, berzakat dan perintah-perintah yang lainnya.Dengan menutup aurat, wanita Islam mudah dikenal dan dapat menghindari diganggu oleh mereka yang ingin mengambil kesempatan. Wanita yang menutup aurat akan mudah dikenali. Jika sekiranya mereka membuka aurat dengan sewenang-wenang, maka dengan secara tidak langsung mereka mencoba merangsang pria untuk mengganggunya. Maka terjadilah hal-hal sumbang, dengan itu juga akan timbulah berbagai fitnah dari masyarakat tentang diri mereka.
Dalam hal ini Allah S.W.T. telah berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 59:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya untuk menutupi seluruh tubuhnya (saat mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Islam telah menggariskan batasan aurat pada pria dan wanita. Aurat dasar pada pria adalah menutup antara pusat dan lutut. Sedangkan aurat wanita juga adalah menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Aurat lelaki pada setiap saat dan apabila bersama-sama siapapun adalah sama yaitu antara pusat dan lutut.
Tetapi bagi wanita memiliki perbedaan dalam beberapa kondisi diantaranya:
1. Aurat Ketika Shalat
Aurat wanita ketika shalat adalah menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
2. Aurat Ketika Sendirian
Aurat wanita ketika mereka sendirian adalah bagian anggota pusat dan lutut. Ini berarti bagian tubuh yang tidak terlihat adalah antara pusat dan lutut.
3. Aurat Ketika Bersama Mahram
Pada dasarnya aurat seorang wanita dengan mahramnya adalah pusat dan lutut. Meskipun bagitu wanita dituntut agar menutup setiap bagian tubuh yang bisa menaikan syahwat pria meskipun mahram sendiri.
Hal ini dilakukan untuk menjaga adab dan tata susila wanita terutama dalam menjaga kehormatan agar hal-hal sumbang dan tidak diinginkan tidak akan terjadi.
Karena itu, pakaian yang labuh dan menutupi tubuh dianjurkan meskipun saat bersama mahram adalah pakaian yang lengkap dan labuh.
Syarak mengungkapkan golongan yang dianggap sebagai mahram bagi seseorang wanita yaitu:
1. Suami
2. Ayah, termasuk kakek belah ibu dan bapak.
3. Ayah mertua
4. Anak-anak lelaki termasuk cucu baik dari anak laki-
5. Anak-anak suami.
Dalam hal ini Islam mengharuskan istri bergaul dengan anak suami karena wanita tersebut telah dianggap dan berperan sebagai ibu kepada anak-anak suaminya.
6. Saudara lelaki kandung atau seibu atau sebapa.
7. Anak saudara lelaki karena mereka ini tidak bisa dinikahi selama-lamanya.
8. Anak saudara dari saudara perempuan.
9. Sesama wanita apakah ada kaitan keturunan atau yang seagama.
10. Hambanya Sahaya.
11. Server yang tidak ada nafsu syahwat.
12. Anak-anak kecil yang belum memiliki syahwat terhadap wanita.
Walau pun begitu, bagi anak yang memiliki syahwat tetapi belum baligh, wanita dilarang menampakkan aurat terhadap mereka.
======================================================
HADIST – HADITS YANG MENJADI SANDARAN PEMBAHASAN 
======================================================

عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْدَفَ الْفَضْلَ ابْنَ عَبَّاس يَوْمَ النَّحْرِ
خَلْفَهُ وَفِيْهِ قِصَّةُ الْمَرْأَةِ الْوَضِيْئَةِ الْخَثْعِيَّةِ-فَطَفَقَ الْفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا فَأَخَذَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَقْنِ الْفَضْلِ فَحَوَّلَ وَجْهَهُ عَنِ النَّظُرِ إِلَيْهَا
(رواه البخاري)
Dari Ibnu Abbas r.a.:
Sesungguhnya Nabi SAW menunggang unta bersama al-Fadhal bin Abbas pada waktu haji wada’ dan ketika itu ada wanita cantik lalu al-Fadhal menatapnya terus-menerus, maka nabi memegang dagu al-Fadhal dan memalingkannya dari melihat wanita cantik tersebut” (H.R. Bukhari) 

====================================================
ABU DAUD  HADIST NO  3502
====================================================

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ عَنْ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَا يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عُرْيَةِ الرَّجُلِ وَلَا الْمَرْأَةُ إِلَى عُرْيَةِ الْمَرْأَةِ وَلَا يُفْضِي الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ
فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ وَلَا تُفْضِي الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِي ثَوْبٍ
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dari Adh Dhahhak bin Utsman dari Zaid bin Aslam dari ‘Abdurrahman bin Abu Sa’id Al Khudri dari Bapaknya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Seorang laki-laki tidak boleh untuk melihat aurat laki-laki lain, dan seorang wanita tidak boleh melihat aurat wanita yang lain. Seorang laki-laki tidak boleh tidur dengan laki-laki lain dalam satu selimut, dan seorang wanita tidak boleh tidur dengan wanita lain dalam satu selimut.

===================================================
TARMIDZI HADIST NO  2717
===================================================

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي زِيَادٍ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلَا تَنْظُرُ الْمَرْأَةُ
إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلَا يُفْضِي الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ وَلَا تُفْضِي الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ
فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Ziyad telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab telah menceritakan kepada kami Adl Dlahhak bin Utsman telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abu Sa’id Al Khudri dari Ayahnya ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanitalain, janganlah seorang laki-laki satu selimut dengan laki-laki lainnya dan juga janganlah seorang wanita satu selimut dengan wanita lainnya.” Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib shahih.

====================================================
IBNU MAJAH HADIST NO  653
====================================================

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ عَنْ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ
حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَا تَنْظُرْ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلَا يَنْظُرْ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab dari Adl Dlahak bin Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abu Sa’id Al Khudri dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah seorang wanita melihat aurat wanitalain, dan janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki lain.

======================================================
AHMAD HADIST NO  11173
======================================================

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي فُدَيْكٍ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ يَعْنِي ابْنَ عُثْمَانَ
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَا يَنْظُرْ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلَا تَنْظُرْ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلَا يُفْضِ الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ
فِي الثَّوْبِ وَلَا تُفْضِ الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِي الثَّوْبِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma’il bin Abu Fudaik berkata; telah menceritakan kepada kami Adl Dlahak -yaitu Ibnu Utsman- dari Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abu Sa’id dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain dan juga seorang wanita tidak boleh melihat aurat wanita lain. Seorang laki-laki tidak boleh menceritakan kepada laki-laki lain apa yang terjadi dalam kain selimut (jima`), dan juga seorang wanita tidak boleh menceritakan kepada wanita lain apa yang terjadi dalam kain selimut.

=============================================================

Al-Qur’an dengan jelas menerangkan hal ini dalam surat An-Nur ayat 31 :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman untuk membatasi pandangan mereka (dari memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang lahir darinya, dan harus mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali kepada suami mereka, atau anak-anak mereka, atau ayah mertua mereka, atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak untuk saudara-saudara mereka yang pria , atau anak untuk saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang pria yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berhasil. “
Imam Syafi’i berpendapat; perhiasan yang dimaksud yang dimaksud dalam ayat di atas terbagi dua makna yaitu:
1. Perhiasan yang bersifat alami seperti muka, pipi mulut, mata, bibir, hidung, kaki, betis, paha dan lain-lain anggota.
2. Perhiasan seperti pakaian, alat-alat solek, cincin, kalung, gelang kaki dan sebagainya.
Karena itu, umat Islam dianjurkan mengontrol diri agar tidak melanggar batasan-batasan yang telah digariskan oleh Islam terutama dalam soal perhiasan dan berpakaian.

ditulis kembali oleh
Arti Tresno
Noken Anak Koya Timur

PERBEDAAN ARTI SILAHTURAHMI DAN SILAHTURAHIM

Arti SilaturahmiArti silahturahmi ternyata sangat berbeda dengan arti silaturahim. Susunan hurufnya hampir sama. Perbedaannnya hanya ada pada akhiran yang ada pada huruf mim.Namun ternyata  ini bisa menjadikan arti yang berbeda.
Pada dasarnya arti silaturahmi berasal dari dua kata, “silah” dan “rahmi”. Silah artinya menyambungkan. Sedang rahmi artinya rasa nyeri yang diderita para ibu ketika melahirkan. Jadi arti silaturahmi adalah menyambungkan rasa nyeri ketika melahirkan. hehehe…cukup aneh bukan??… Hal ini tentu sangat berbeda dengan arti Silaturahim yang memiliki arti menyambungkan rasa kasih sayang. So antara rasa nyeri rahim dengan “ rahim “( baca rohim ) yang berarti rasa kasih sayang dan pengertian sangatlah tidak nyambung. Namun harap maklum dengan orang kita yang memang tidak tahu atau belum tahu tentang hal ini. Salah kaprah yang terlanjur diterima masyarakat luas sebagai sebuah kebenaran, memang susah untuk diluruskan. Karena bahasa dan dialek serta artikulasi sangat erat kaitannya dengan budaya setempat. Contohnya Orang Indonesia terbiasa mengucapkan Ramadhan daripada Romadhon. Sedangkan ” asosiasi kata rahim dalam bahasa kita  berarti kandungan. Kata Rohim justru jarang di ucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Arti silaturahmi ( baca silaturahim ) dan manfaatnya sangat besar terhadap manusia. Bersilaturahim itu termasuk amalan mulia yang berpahala besar. Ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada sesama manusia, tetapi juga pada dunia fauna dan flora serta mahluk jin. Hanya dengan syaitan kita tidak boleh bersilaturahim. Bahkan terhadap orang-orang muslim yang sudah wafat pun, Rasulullah SAW tetap menyuruh kita untuk terus menjalin silaturahim, yaitu dengan menziarahi kuburannya, mendoakannya dan atau berbuat baik kepada teman-teman dekat mereka yang masih hidup. “Ziarah kubur adalah Sunnah Rasulullah SAW. Ziarah juga adalah cara kita untuk mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita,” demikian antara lain tulis K.H.Dr. Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya “Memaknai Kematian”. Al Quran mencontohkan diantara doa untuk mereka : “Tuhanku ampunilah orang-orang yang telah mendahului kami dalam keimanan” (QS.Al Hasyr : 10)
Allah SWT berfirman : “Dan sesungguhnya pada kehidupan hewan itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu”. (QS.An-Nahl (16) : 66). Dalam hal bersilaturrahmi misalnya kita bisa mencontoh semut dan lebah. Semut binatang kecil pemakan gula tapi tidak pernah sakit gula (diabetes). Resepnya, pertama karena semut senang bersilaturrahmi. Tengoklah setiap berpapasan antara sesama semut sejenis mereka saling “bersalaman” yang terlihat dari kedua kepalanya saling ketemu. Kedua, bila seekor semut menemukan rezeki, mereka tidak mau makan sendiri tapi memberi tahu semut-semut lainnya. Setelah berkumpul, baru makanan itu mereka bawa kesatu tempat dan dinikmati bersama. Demikian juga lebah. “Lebah sangat disiplin dan mengenal pembagian kerja yang sangat baik. Sarangnya dibangun berbentuk segi enam, yang telah terbukti sangat ekonomis dan kuat dibandingkan bila segi empat atau lima”. Antara tulis Ir. Permadi Alibasyah dalam bukunya “Bahan Renungan Kalbu”. Menurut penyelidikan setiap sarang lebah dihuni oleh kurang lebih 90.000 ekor lebah. Karena masing-masing mentaati aturan mereka bisa hidup rukun dan tidak pernah terjadi perkelahian

Arti Silaturahmi dan Manfaat Silaturahmi

 Manfaat Silaturahim .adalah :
1. Mendapatkan ridho Allah SWT.
2. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia.”
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahim) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.

Arti Silaturahmi ( baca Silaturahim ) Secara Lebih Luas

Arti Silaturahmi ( baca silaturahim ) secara umum adalah : Menghubungkan tali kekerabatan, atau menghubungkan kasih sayang dengan cara saling berkunjung terutama terhadap saudara atau anggota keluarga sendiri bahkan terhadap tetangga atau saudara se iman. *  Arti Silaturahmi.

Incoming search terms:

Hakikat dan Makna Sholat Tahajjud

Shalat tahajud (qiyamul lail) merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak hikmah, di antaranya bisa mengangkat ke tempat terpuji. Sebagaimana tersurat dalam firman Allah SWT “Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’ :79)
Shalat tahajud hukumnya sunnah muakkad. Namun Rasulullah senantiasa mendirikan shalat malam baik kondisi tenang maupun dalam tidak tenang, seperti dalam perjalanan dan perang.
Bahkan dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah mengerjakan shalat hingga kedua kakinya lecet.” (HR. an-Nasa’i) Kesungguhan Rasul ini juga diikuti oleh para sahabat dan tabi’in. sebagaimana ditulis dalam sejarah, para sahabat dan tabi’in mengisi malam harinya dengan aktivitas ibadah, di antaranya dengan mengerjakan shalat tahajud. Bahkan saking berartinya ibadah shalat tahajud bagi mereka, sehingga ibadah tersebut bukan sekedar ibadah nafilah, tetapi seakan-akan ibadah wajib bagi mereka.
Banyak rahasia dan khasiat yang terkandung dalam ibadah shalat tahajud. Di antaranya adalah dikabulkannya doa, menjadi hamba yang mempunyai kedudukan istimewa, membentengi diri dari perbuatan maksiat, memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia dan memperoleh balasan surga.
Mendirikan shaat tahajud dengan istiqomah dan khusuk dapat membuat terkabulnya doa. Hal ini adalah janji dari Allah sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi, “Rabb kita turun pada setiap malam ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir, lalu berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan doanya. Siapa yang memohon kepada-Ku, siapa yang meminta ampunan kepada-Ku maka Aku memberikan ampunan baginya.’ Demikianlah hal itu terjadi hingga terbit fajar.” (HR. Bukhari & Muslim).
Menurut sumber terpercaya, ada seorang dosen senior yang juga rektor di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, ia dikaruniai umur panjang dan kesehatan yang prima, penglihatannya juga masih tajam, giginya tidak ompong. Saat ditanya salah satu rahasiannya adalah ia rajin mengerjakan shalat tahajud. Subhanallah! Inilah rahasia dan keistimewaan bagi orang yang rajin mengerjakan shalat di malam hari (shalat tahajud). 

MAKNA DAN HAKIKAT BERWUDHU

Bagi seorang muslim mengambil air wudhu sudah merupakan kegiatan sehari-hari. Bahkan minimal 5 kali sehari sewaktu akan menjalankan sholat 5 waktu. Bahkan ada beberapa orang yang ingin selalu menjaga kesuciannya dengan selalu mengambil air wudhu setiap batal. Orang seperti ini akan dijaga Alloh dari segala musibah dan bencana. Mengapa?

Alloh telah berjanji bahwa akan menjaga hamba Nya yang selalu mengingat atau berdzikir kepada Nya. Secara tidak langsung dengan terus menerus menjaga kesucian diri dan jiwa ini...seseorang akan terus menerus terhubung dengan sang pencipta alam semesta ini. So..bila teman-teman ingin merasakan ketentraman batin yang luar biasa dalam hidup ini....bisa menerapkan tips ini...yaitu menjaga wudhu. JAdi setiap batal wudhunya...langsung mengambil air wudhu.

Tapi mengapa ya kok banyak koruptor yang kelihatannya Islami...taat ibadahnya.....dan banyak sumbangannya ke mesjidnya...?

Inilah yang mengilhami saya untuk menulis artikel ini. HAnya sekedar berbagi...karena saya pun belum bisa melaksanakan sepenuhnya. Siapa tahu ini bermanfaat bagi teman-teman semua ya...

Saya kadang geli juga lihat tingkah polah para koruptor ini. Seperti naik haji pakai duit korupsi....membangun mesjid pakai duit korupsi juga...wah...wah...wah sepertinya Tuhan diajak bercanda dengan mereka. Seolah-olah menganggap Tuhan seperti mafia aja. Tuhan bisa diajak berkolusi. Ya siapa tahu , Tuhan mau memaafkan dosa korupsinya dengan melakukan ibadah seperti itu.

Saya yakin bahwa seorang yang koruptor untuk kebaikan...ini seperti halnya mencuci dengan air kotor dan najis. Jadi bukannya bersih tapi malah tambah kotor. Jadi perbuatan seperti tidak hanya sia-sia..melainkan juga menambah dosa bagi yang melakukannya.

Lebih baik anda beramal atau bersedekah 50 ribu dari keringat sendiri secara hallal..daripada bersedekah 5 milyar dari hasil korupsi ataupun cara lain yang tidak hallal.

Lho kok malah ngelantur toh...lantas apa nih kaitannya dengan wudhu..?

Menurut saya mungkin para koruptor ini belum benar wudhunya. Karena kalau wudhunya benar...seseorang pasti nggak mau main-main dengan harta yang haram. Jangankan yang haram...yang masih ragu-ragu saja...pasti ia tinggalkan. Takut tidak berkah hartanya. Karena kalau harta sudah tidak berkah...akibatnya sampai di akhirat lebih menderita.

Mengapa bisa begitu..?

Ceritanya begini...sewaktu aku dulu ngaji di desa...lupa apa kitabnya. Bagi teman-teman yang di pondok pesantren mungkin tahu kitab itu. Yaitu kitab yang membahas tentang hakikat wudhu.

Yaitu ketika kita mencuci tangan sebenarnya secara tersirat mempunyai makna..." Wahai Tuhan bersihkanlah perbuatan tanganku dari perbuatan yang dzalim. Dekatkanlah kedua tanganku kepada perbuatan yang baik dan membawa kebaikan bagi agama" Kalau sudah begitu ..mana mungkin seorang yang wudhunya benar mau berbuat korupsi....ataupun perbuatan dzalim lainnya. Apalagi perbuatan haram. Wong setiap dia berwudhu...doanya seperti itu.

Terus ketika kita berkumur...doanya adalah " Wahai Tuhan jauhkanlah mulutku dari perkataan kotor dan jahat. Berikanlah kebaikan apa yang aku ucapkan. sehingga bermanfaat bagi semuanya"

Ketika membasuh muka " Ya Tuhan berikanlah cahaya Mu agar wajahku tidak nampak gelap di hari akhir nanti. Jangan jadikan wajahku seperti wajah orang yang kafir atau durhaka kepada Mu. Semoga wajahku terang benderang seperti wajah hamba-hamba Mu yang engkau Ridhoi"

Ketika membasuh kepala " Ya Alloh berikanlah kami pikiran positif....yang terus mengharap ampunan dan ridho Mu. Hindarkanlah pikiranku dari segala yang kotor dan membahayakan. Berikanlah ketenangan dan rasa syukur dalam hidup ku secara terus menerus".

Ketika membasuh kaki : " Wahai Tuhan berikanlah kekuatan kepada kakiku untuk melangkah menuju kebaikan. Jauhkanlah dari langkah syetan yang menjerumuskan kepada dosa dan penderitaan. Mudahkanlah kakiku untuk melewati jembatan Shirotol Mustaqim agar selamat dari siksa api neraka".

Itulah sedikit makna dan hakikat wudhu yang saya ketahui. Ada kurangnya saya mohon maaf.... semoga bermanfaat.


DITULIS KEMBALI OLEH :
Arti Tresno
Noken Anak Koya Timur

Rahasia Gerakan Sholat



Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat.
Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, “Sahabatku, engkau tadi belum shalat ”
sujud Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat cepat. Rasulullah SAW tersenyum melihat “gaya” shalat seperti itu. Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, “Sahabatku,tolong ulangi lagi shalatmu, Engkau tadi belum shalat.”
Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah Rasulullah SAW. Tentunya dengan gaya shalat yang sama.
Namun seperti “biasanya”, Rasulullah SAW menyuruh orang tersebut mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah aku ”
“Sahabatku,” kata Rasulullah SAW dengan tersenyum, “Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang (thuma’ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu.”
Kisah dari Mahmud bin Rabi’ Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekadar “benar” gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah, tenang, dan khusyuk.
Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru. Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna, dan jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal. Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna.
Hikmah Gerakan Shalat
Sebelum menyentuh makna bacaan shalat yang luar biasa, termasuk juga aspek “olah rohani” yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau “jalinan komunikasi” antara hamba dengan Tuhannya, secara fisik shalat pun mengandung banyak keajaiban.
Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta istiqamah (konsisten dilakukan).
Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, diungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).
Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam kisah di awal.
“Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah.”
Saat takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk.
Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
“Rukuklah dengan tenang (tumaninah).” Ketika rukuk, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Sa’ad bin Abi Waqqash). Apa maknanya? Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud.
“Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.” Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
“Selepas itu, sujudlah dengan tenang.” Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.
“Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang.” Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!
Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudang keutamaan, termasuk keutamaan wudhu. Semua ini memperlihatkan bahwa shalat adalah anugerah terindah dari Allah SWT bagi hambanya yang beriman.

Ditulis kembali
Arti Tresno
Noken Anak Koya Timur

Kamis, 30 Mei 2013

SEJARAH PATTIMURA

PattimuraPATTIMURA, memiliki nama asli Thomas Matulessy (lahir di Hualoy, Hualoy, Seram Selatan, Maluku, 8 Juni 1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun).Ia adalah putra Frans Matulesi dengan Fransina Silahoi. Adapun dalam buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan".

Dari sejarah tentang Pattimura yang ditulis M Sapija, gelar kapitan adalah pemberian Belanda. Padahal tidak. Menurut Sejarawan Mansyur Suryanegara, leluhur bangsa ini, dari sudut sejarah dan antropologi, adalah homo religiosa (makhluk agamis). Keyakinan mereka terhadap sesuatu kekuatan di luar jangkauan akal pikiran mereka, menimbulkan tafsiran yang sulit dicerna rasio modern. Oleh sebab itu, tingkah laku sosialnya dikendalikan kekuatan-kekuatan alam yang mereka takuti.

Jiwa mereka bersatu dengan kekuatan-kekuatan alam, kesaktian-kesaktian khusus yang dimiliki seseorang. Kesaktian itu kemudian diterima sebagai sesuatu peristiwa yang mulia dan suci. Bila ia melekat pada seseorang, maka orang itu adalah lambang dari kekuatan mereka. Dia adalah pemimpin yang dianggap memiliki kharisma. Sifat-sifat itu melekat dan berproses turun-temurun. Walaupun kemudian mereka sudah memeluk agama, namun secara genealogis/silsilah/keturunan adalah turunan pemimpin atau kapitan. Dari sinilah sebenarnya sebutan "kapitan" yang melekat pada diri Pattimura itu bermula.

Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarier dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris. Kata "Maluku" berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al Malik yang berarti Tanah Raja-Raja. mengingat pada masa itu banyaknya kerajaan

Pada tahun 1816 pihak Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada pihak Belanda dan kemudian Belanda menetrapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah (landrente), pemindahan penduduk serta pelayaran Hongi (Hongi Tochten), serta mengabaikan Traktat London I antara lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa Residen Inggris di Ambon harus merundingkan dahulu pemindahan koprs Ambon dengan Gubenur dan dalam perjanjian tersebut juga dicantumkan dengan jelas bahwa jika pemerintahan Inggris berakhir di Maluku maka para serdadu-serdadu Ambon harus dibebaskan dalam artian berhak untuk memilih untuk memasuki dinas militer pemerintah baru atau keluar dari dinas militer, akan tetapi dalam pratiknya pemindahn dinas militer ini dipaksakan Kedatangan kembali kolonial Belanda pada tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat.

Hal ini disebabkan karena kondisi politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua abad. Rakyat Maluku akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan Pattimura Maka pada waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817, Raja-raja Patih, Para Kapitan, Tua-tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan panglima perang karena berpengalaman dan memiliki sifat-sfat kesatria (kabaressi). Sebagai panglima perang, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya.

Sebagai pemimpin dia berhasil mengkoordinir Raja-raja Patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan. Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para Raja Patih maupun rakyat biasa. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura yang berskala nasional itu dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi Patimura.

Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan perang Belanda di darat
dan di laut dikoordinir Kapitan Pattimura yang dibantu oleh para penglimanya antara lain Melchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha. Pertempuran yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon. Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai “PAHLAWAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN” oleh pemerintah Republik Indonesia...... Pahlawan Nasional Indonesia. Ketuhanan yang maha esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan kemerdekaan bagi seluruh rakyat indonesia.

PAHLAWAN PAHLAWAN HEBAT ASAL DARI PAPUA (Dulu : Irian Jaya)



135515094895340706FRANS KAISIEPO
Mungkin, banyak yang melupakan jasa Pahlawan Nasional dari tanah Papua, Frans Kaisipo yang telahberjuang sejak masa-masa kemerdekaan RI. Tindakannya yang sangat teguh menyatakan bahwa Papua merupakan bagian dari Nusantara Indonesia, menjadikan dirinya “dipinggirkan” oleh pemerintah Belanda karena hingga setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, pemerintah Belanda masih bersikukuh menjadikan Papua sebagai wilayah koloninya.
Hingga pada suatu ketika di tahun 1946, Frans Kaisiepo dengan lantang mengatakan “Irian (Papua) itu merupakan bagian dari Indonesia.”
Frans Kaisiepo lahri di Wardo, Biak, 10 Oktober 1921. Pada usia 24 tahun, ia mengikuti Kursus Bestuur(Pamong Praja) di Hollandia (Jayapura) yang salah stau pengajarnya adalah Soegoro Atmoprasodjo yang merupakan mantan guru Taman Siswa (yogyakarta).
Sejak pertemuannya dengan Soegoro Atmoprasodjo, jiwa kebangsaan Frans semakin bertumbuh dan kian berjuang keras untuk menyatukan Irian (Papua) kedalam NKRI. Ketika umurnya 25 tahun, Frans menggagas berdirinya Partai Indonesia Merdeka (PIM) di Biak. Selain itu, pada usianya yang ke-25 tersebut, Frans menjadi anggota delegasi Papua (Nederlands Nieuw Guinea) yang kala itu membahas tentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT) dalam Republik Indonesia Serikat (RIS), dimana pada saat itu Belanda memasukkan Papua dalam NIT.
Di hadapan konferensi, Frans Kaisiepo memperkenalkan nama “Irian” sebagai pengganti nama “Nederlands Nieuw Guinea”, yang secara historis dan politik merupakan bagian integral dari Nusantara Indonesia (Hindia-Belanda). Jelaslah pernyataan Frans serta merta ditolak oleh Belanda dan sejak saat itu pula Frans dipinggirkan oleh Belanda. Selain itu, ia juga dijauhkan dari segala agenda pembicaraan mengenai Papua yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Pada 1940-an, Frans Kaisiepo pernah menjadi Kepala Distrik d Warsa, Biak Utara dan menjelang dekade 1940an, ia sempat mengusulkan diri agar Irian (Papua) masuk ke dalam wilayah Karesidenan Sulawesi Utara. Beberapa waktu setelah pengusulan itu, ia dipenjara dan diasingkan oleh Belanda. Kemudian tahun 1961, Frans mendirikan Partai Politik Irian yang bersikap lantang menuntut penyatuan segera Irian (Papua) ke dalam NKRI.
Adanya beberapa tuntutan dari berbagai pihak agar Irian (Papua) segera diserahkan kepada pemerintah Indonesia mengakibatkan perlunya konferensi yang membicarakan hal tersebut. Oleh sebab itu, tahun 1949, digelarkan Koferensi Meja Bundar (KMB). Pada saat itu, Belanda meminta Frans Kaisiepo masuk sebagai anggota delegasi Belanda atau negara bagian BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg). Jelas hal tersebut langsung ditolak oleh Frans.
Dari hasil KMB tersebut, lahirlah keputusan tentang pengakuan kedaulatan oleh keputusan mengenai pengakuan kedaulatan oleh Belanda terhadap seluruh wilayah NKRI, namun Belanda menunda penyerahan Papua kepada Indonesia hingga setahun kemudian. Akan tetapi, setelah setahun berjalan, Belanda tetap berusaha keras melanggengkan politik kolonialnya di Papua.
Berbagai jalur diplomasi pun terus dilakukan Pemerintah Indonesia, namun Belanda semakin bersikukuh mempertahankan kolonialisasinya terhadap Papua bahkan semakin terlihat keinginan Belanda menyiapkan “Negara Papua”.
Setelah melewati beberapa konfrontasi, pada 4 Agustus 1969 dilaksanakanlah Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang pada saat itu Frans masih menjadi Gubernur Papua. Jelas Frans Kaisiepo sangat berperan dalam pelaksanaan Pepera tersebut.
Hasil dari dari Pepera tersebut adalah suara bulat dari masyarakat Papua adalah tetap bergabung dengan Indonesia. Pelaksanaan Pepera diawasi langsung oleh utusan Sekjen PBB (diplomat Bolivia, Fernando Ortiz Sanz selaku wakil PBB untuk Irian Barat) serta dihadiri oleh beberapa duta besar dari negara lain.
Melalui Resolusi No.2504 pada tanggal 19 November 1969, secara resmi Papua dinyatakan kembali ke dalam pangkuan NKRI.
Tentulah Frans Kaisiepo sangat berjasa dalam perebutan kemerdekaan Irian (Papua) dari pemerintah Belanda. Oleh sebab itu, pemerintah RI menganugerahi penghargaan Trikora dan Pepera kepada Frans Kaisiepo.
Sangat jelas bukan, bahwa Papua memang jelas bagian Indonesia sejak dahulu kala. Perjuangan para Pahlawan Nasional dari tanah Papua juga turut mewarnai penyatuan NKRI. Lah sekarang kok iya, penerusnya malah berkhianat terhadap jasa para pahlawannya?
Jelas tertulis diatas, bahwa keinginan mendirikan “Negara Papua” adalah keinginan Pemerintah Belanda, bukan keinginan dari para pahlawan yang berjuang mati-matian ingin memerdekakan wilayah Papua dari jajahan Belanda.

SILAS PAPARE
Ketika Irian Barat masih di bawah penguasaan Belanda, Silas Papare berjuang membebaskan untuk menyatukannya dengan Republik Indonesia. Berbagai usaha dilakukannya seperti, pemberontakan, mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII), serta Badan Perjuangan Irian. Perjuangannya akhirnya membuahkan hasil, Irian Barat merdeka dan menyatu kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Pria kelahiran Serui, Irian Jaya, 18 Desember 1918 ini merupakan orang yang berjiwa kebangsaan Indonesia yang sangat tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan dari sekolah setingkat sekolah dasar dan dari sekolah juru rawat, Silas kemudian menjadi Pegawai Pemerintah Belanda. Namun karena jiwa ke-Indonesia-annya yang begitu tinggi, maka begitu ia mendengar bahwa Indonesia telah merdeka, ia pun langsung mengadakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Pada bulan Desember 1945, bersama teman-temannya berusaha mempengaruhi pemuda-pemuda di Irian Barat yang tergabung dalam Batalyon Papua agar melancarkan pemberontakan. Rencana itu gagal karena telah bocor duluan. Ia kemudian ditangkap dan dipenjarakan di Jaya Pura. Setelah bebas, pemberontakan kedua pun direncanakan kembali. Namun lagi-lagi gagal karena keburu bocor. Ia pun kembali ditangkap dan dipindahkan ke Serui. Di Serui inilah ia kebetulan bertemu dan berkenalan dengan Dr.Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi yang diasingkan Belanda dari Sulawesi yang kembali dikuasai Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.
Selanjutnya pada bulan Nopember 1946, ia mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII). Karenanya, ia kembali ditangkap pemerintah Belanda dan memindahkannya ke Biak. Dari Biak, tanpa sepengetahuan Belanda, ia melarikan diri ke Yogyakarta. Dan pada bulan Oktober 1949, ia kemudian membentuk Badan Perjuangan Irian yang bertujuan untuk membantu pemerintah Indonesia membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda sekaligus menyatukannya dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di pihak lain, Belanda tetap berupaya mempertahankan Irian Barat sebagai daerah kekuasaannya. Akhirnya pemerintah Indonesia sampai pada kesimpulan untuk merebut Irian Barat walau dengan cara kekuatan senjata sekalipun.
Silas Papare yang memang sangat menginginkan cepatnya berakhir penguasaan Belanda di tanah leluhurnya itu dengan cepat mengambil bagian dalam rencana pemerintah RI tersebut. Bahkan rupanya jauh-jauh hari, Silas malah sudah mempersiapkan diri akan perang terbuka ini dengan membentuk Kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat.
Namun pada saat akhir-akhir hendak meletusnya perang terbuka tersebut, Belanda akhirnya bersedia berunding. Penandatangan persetujuan pun resmi di lakukan oleh keduabelah pihak pada tanggal 15 Agustus 1962. Dalam penantanganan Persetujuan New York itu, Silas Papare ikut terlibat sebagai anggota delegasi RI.
Tanggal 1 Mei 1963, Irian Barat pun resmi menjadi wilayah Republik Indonesia. Hal sesuai dengan isi persetujuan New York tersebut. Nama Irian Barat pun kemudian diganti menjadi Irian Jaya.
Walau masa hidup Silas Papare lebih banyak terkuras pada usaha pembebasan negerinya, namun semua jerih payahnya itu terasa terbayar sudah. Tanggal 7 Maret 1978, Silas baru kemudian meninggal dunia di tanah kelahirannya Serui. Dengan begitu, kurang lebih lima belas tahun sisa hidupnya masih bisa menikmati alam kemerdekaan negerinya yang diperjuangkannya ini.
Kini estaped perjuangan diteruskan kepada generasi muda. Namun perjuangan kini bukan lagi mengusir kolonial, tapi perjuangan mengusir kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, perpecahan, yang kini sepertinya masih akrab di bumi cendrawasih ini.
Lahir: Serui, Irian Jaya, 18 Desember 1918
Meninggal: serui, 7 Maret 1978

Pendidikan:
- Sekolah setingkat sekolah dasar
- Sekolah Juru Rawat

Pengalaman Pekerjaan:
Pegawai Pemerintah Belanda

Aktivitas:
- Desember 1945, bersama temannya di Batalyon Papua hendak
melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan Belanda.
- Nopember 1946, mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII)
- Oktober 1949, membentuk Badan Perjuangan Irian
- Membentuk Kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat
- Anggota delegasi RI penandatanganan Persetujuan New York.

Pengalaman Selama Perjuangan:
- Dipenjarakan di Jaya Pura
- Dipenjarakan di Serui
- Dipenjarakan di Biak
- Melarikan diri ke Yogyakarta.

MARTHEN INDEY
Nama Lengkap : Marthen Indey
Alias : Marthen
Profesi : -
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Doromena, Jayapura, Papua
Tanggal Lahir : Kamis, 14 Maret 1912
Zodiac : Pisces
Warga Negara : Indonesia

Marthen Indey dilahirkan di Doromena, Jayapura pada tanggal 16 Maret 1912. Sebelumnya, pria yang akrab disapa Marthen ini merupakan polisi Belanda yang kemudian berbalik mendukung Indonesia setelah bertemu dengan beberapa tahanan politik yang diasingkan di Digul, salah satunya adalah Sugoro Atmoprasojo. Saat itu, ia bertugas untuk menjaga para tahanan politik yang secara tidak langsung berhasil menumbuhkan jiwa nasionalismenya dalam pertempuran melawan penjajah.
Jiwa nasionalisme Marthen memang tumbuh sangat kuat, namun beberapa upaya yang direncanakan olehnya dan puluhan anak buahnya dalam menangkap aparat pemerintah Belanda berulang kali gagal. Perjuangan Marthen dalam membela tanah kelahirannya sempat gagal beberapa kali, namun hal itu tidak menyurutkan niat dan semangat juang pria lulusan Sekolah Polisi di Sukabumi, Jawa Barat ini menyerah dan tunduk pada musuh begitu saja.
Pada tahun 1944, sekembalinya dari pengungsian di Australia selama tiga tahun, Marthen ditunjuk sekutu untuk melatih anggota Batalyon Papua yang nantinya akan difungsikan sebagai tentara pelawan Jepang. Setahun berikutnya, ia diangkat sebagai Kepala Distrik Arso Yamai dan Waris selama dua tahun. Dalam tahun-tahun tersebut Marthen tak hanya tinggal diam, namun ia melakukan kontak terhadap mantan para pejuang Indonesia yang pernah ditahan di Digul. Dalam kontak tersebut, mereka merencanakan suatu pemberontakan untuk mengusir Belanda dari tanah Cendrawasih. Namun, usaha mereka gagal begitu Belanda mencium gelagat Marthen dan rencana mereka batal diekskusi.
Di tahun ia merangkap menjadi Kepala Distrik Arso Yamai dan Waris, tepatnya pada tahun 1946, Marthen bergabung dengan sebuah organisasi politik bernama Komite Indonesia Merdeka (KIM) yang kemudian dikenal dengan sebutan Partai Indonesia Merdeka (PIM). Saat menjabat sebagai ketua, Marthen dan beberapa kepala suku yang ada di Papua menyampaikan protesnya terhadap pemerintahan Belanda yang berencana memisahkan wilayah Irian Barat dari wilayah kesatuan Indonesia. Mengetahui pihaknya membelot, Belanda menangkap Marthen dan membuinya selama tiga tahun di hulu Digul karena pasukan Belanda merasa dikhianati oleh aksinya tersebut.
Belum berhasil merebut Irian Barat untuk disatukan kembali dengan wilayah kesatuan Indonesia, pada tahun 1962 Marthen bergerilya untuk menyelamatkan anggota RPKAD yang didaratkan di Papua selama masa Tri Komando Rakyat (Trikora). Di tahun yang sama, Marthen menyampaikan Piagam Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat penduduk Papua untuk tetap setia pada wilayah kesatuan Indonesia. Berkat piagam tersebut, Marthen dikirim ke New York untuk melakukan perundingan dengan utusan Belanda tentang pengembalian Irian Barat yang selama ini berada di bawah pemerintahan sementara PBB ke dalam wilayah kesatuan Indonesia.
Akhirnya, dalam perundingan tersebut, Irian Barat resmi bergabung dengan wilayah kesatuan Indonesia dan berganti nama menjadi Irian Jaya. Berkat jasanya, Marthen diangkat sebagai anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) sejak tahun 1963 hingga 1968. Tak hanya itu, ia juga diangkat sebagai kontrolir diperbantukan pada Residen Jayapura dan berpangkat Mayor Tituler selama dua puluh tahun.
Marthen meninggal pada usia 74 tahun tepatnya pada tanggal 17 Juli 1986. Berkat jasanya terhadap negara, Marthen mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 14 September 1993.
Riset dan analisa oleh Atiqoh Hasan.
PENDIDIKAN
  • Sekolah Polisi di Sukabumi, Jawa Barat
  • Sekolah Pelayaran
  • Sekolah Dasar
KARIR
  • Kontrolir diperbantukan pada Residen Jayapura dan berpangkat Mayor Tituler, 1963-1983
  • Anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) mewakili Irian Jaya, 1963-1968
  • Ketua PIM (Partai Indonesia Merdeka)
  • Kepala Distrik Arso Yamai dan Waris
  • Anggota Polisi Hindia Belanda
PENGHARGAAN

  • Pahlawan nasional

  JOHANNES ABRAHAM DIMARA

(J.A.DIMARA)


Pemerintah menetapkan dua tokoh sebagai pahlawan nasional. Dua tokoh yang ditetapkan yakni DR Johannes Leimena dari Maluku dan Johannes Abraham (JA) Dimara dari Papua. Siapak Dimara. Rupanya banyak yang tidak tahu. Pahlawan nasional Johanes Abraham Dimara lahir di desa Korem Biak Utara pada tanggal 16 April 1916. Dia adalah putra dari Kepala Kampung Wiliam Dimara. Ketika mulai beranjak besar (13 tahun), ketika masih disekolah desa, dirinya diangkat anak oleh orang Ambon bernama Elisa Mahubesi dan dibawa kekota Ambon. Anak Biak yang tumbuh cepat dengan postur atletis ini mulai masuk agama Kristen dan diberi nama Johanes Abraham. Nama kecilnya Arabel berganti Anis (dari Johanes) Papua (berasal dari Irian). Pendidikan sekolah dasar diselesaikan Dimara pada tahun 1930. Selanjutnya masuk sekolah pertanian dan selesai tahun 1935. Sesuai dengan pendidikannya pada sekolah Injil yang dilakukannya setelah tahun 1935 (saat itu usianya mendekati 20 tahun), dirinya kemudian menjadi tokoh dalam profesi nya lebih lanjut yaitu guru agama Kristen. Dia menjadi guru penginjil di kecamatan Leksula, Maluku Tengah . Tepatnya di pulau Buru. Ketika zaman Jepang tiba, Dimara masuk menjadi anggota Heiho. Ketika Indonesia merdeka, Dimara bekerja dipelabuhan Namlea Ambon. Pada suatu hari ditahun 1946, masuk kapal Sindoro berbendera Merah Putih. Sebenarnya ini adalah kapal yang membawa sejumlah Anggota ALRI asal suku Maluku dari Tegal. Maksudnya melakukan penyusupan di Ambon untuk memberitakan peristiwa Proklamasi dan tentu saja berjuang. Komandan pasukan ini adalah Kapten Ibrahim Saleh dan jurumudi Yos Sudarso (kemudian jadi Laksamana dan gugur di laut Aru). Dimara sebagai anggota polisi, ditugaskan untuk meneliti kapal RI ini. Maka terjadi pembicaraan diatas kapal, khususnya dengan Yos Sudarso. Pihak RI minta bantuan agar kapal bisa mendarat penuh. Merasa insting nasionalismenya bangkit, Dimara bersedia membantu. Tapi menganjurkan agar kapal didaratkan di Tanjung Nametek sekitar satu kilometer dari namlea. Selanjutnya Dimara membantu perjuangan RI. Sempat ditangkap dan dipenjara bersama para pejuang Indonesia lainnya. Tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan, bergabung dengan Batalyon Patimura APRIS dan ikut dalam penumpasan RMS. Pada suatu hari dalam kunjungan ke Makasar (sekitar tahun 1950-an), Presiden Soekarno menengok pasien di Rumah sakit Stella maris. Ketika itu Dimara sedang dirawat di Rumah sakit Stella Maris itu. Itulah pertama kali Dimara bertemu Presiden RI. Tidak terasa waktu berjalan cepat dan tahun 60-an RI berjuang untuk mengembalikan Pulau Irian bagian barat kedalam pangkuan Ibu Pertiwi. Dimara adalah salah seorang pejuang yang ikut dalam pembebasan Irian Barat. Dirinya adalah anggota OPI (Organisasi Pembebasan Irian Barat). 
Pada tahun 1946, ia ikut serta dalam Pengibaran Bendera Merah Putih di Namlea, pulau Buru. Ia turut memperjuangkan pengembalian wilayah Irian Barat ke tangan Republik Indonesia. Pada tahun 1950, ia diangkat menjadi Ketua OPI (Organisasi Pembebasan Irian Barat). Ia pun menjadi anggota TNI dan melakukan infiltrasi pada tahun 1954 yang menyebabkan ia ditangkap oleh tentara Kerajaan Belanda dan dibuang ke Digul, hingga akhhinya dibebaskan tahun 1960.
Ketika Presiden Soekarno mengumandangkan Trikora, ia menjadi contoh sosok orang muda Papua dan bersama Bung Karno ikut menyerukan Trikora di Yogyakarta. Ia juga turut menyerukan seluruh masyarakat di wilayah Irian Barat supaya mendukung penyatuan wilayah Irian Barat ke dalam pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tahun 1962, diadakanlah Perjanjian New York. Ia menjadi salah satu delegasi bersama Menteri Luar Negeri Indonesia. Isi dari perjanjian itu akhirnya mengharuskan pemerintah Kerajaan Belanda untuk bersedia menyerahkan wilayah Irian Barat ke tangan pemerintah Republik Indonesia. Maka mulai dari saat itu wilayah Irian Barat masuk menjadi salah satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketika pawai 17 Agustus 1962 di depan istana (waktu itu belum ada Monas), Dimara mengenakan rantai yang terputus. Bung Karno melihat itu dan terinspirasi membuat patung pembebasan Irian Barat. Maka, dibuatlah patung pembebasan Irian Barat di lokasi yang hanya berjarak tidak sampai 1,5 km dari Istana negara, yakni di Lapangan Banteng. Dimara menceritakan hal itu dalam buku yang ditulis oleh Carmelia Sukmawati berjudul, Fai Do Ma, Mai Do Fa,  Lintas Perjuangan Putra Papua,J.A. Dimara (2000). 
Sungguh jasanya tidak kecil karena dalam operasi di Kaimana, dia sempat ditangkap dan terluka. Dimara adalah saksi hidup perjuangan RI didaerah timur dan pangkatnya Mayor TNI menjelang pensiun. Pada tahun 2000 dirinya ditemui Wapres Megawati dirumah kontrakan sederhanaya didaerah Slipi. Meskipun pernah menjadi anggota DPA, Dimara orang sederhana yang mencintai Tanah Air Indonesia dan Bendera Merah Putih. Pada tanggal 20 Oktober 2000 di Jakarta , Johanes Dimara tutup usia. 

Penghargaan

  • Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan Kedua
  • Satyalancana Satya Dharma
  • Satyalancana Bhakti
  • Satyalancana Gerakan Operasi Militer III
  • Satyalancana Perintis Pergerakan kemerdekaan
     
     Patung Pembebasan Irian Barat
    (Inspirasi Bung Karno Saat Pawai 17 Agustus 1962 melihat J.A Dimara mengenakan Rantai terputus) 
     
    ppem-irian0051Patung yang berada di tengah-tengah lapangan Banteng ini dibuat pada tahun 1962, pada waktu bangsa Indonesia sedang berjuang untuk membebaskan wilayah Irian Barat (Irian Jaya, kemudian sekarang menjadi Papua).
    Ide pembuatan patung berasal dari Bung Karno, kemudian “diterjemahkan” oleh Henk Ngantung dalam bentuk sketsa. Ide tersebut tercetus dari pidato Bung Karno di Yogyakarta. Pidato Bung Karno telah menggerakkan massa untuk bertekad membebaskan saudara-saudaranya di Irian Barat dari belenggu penjajahan Belanda.
    Patung ini menggambarkan seorang yang telah berhasil membebaskan belenggu (maksudnya adalah penjajahan Belanda).

    Data Patung Pembebasan Irian Barat
    ppem-irian0081Patung terbuat dari perunggu dengan berat kurang lebih 8 ton
    Tinggi patung dari kaki sampai kepala 9 meter, tinggi keseluruhan sampai ujung tangan kurang lebih 11 meter
    Tinggi kaki patung (voetstuk) 20 meter terhitung dari jembatan, sedangkan dari landasan bawah 25 meter
    Pelaksana PN Hutama Karya dengan arsitek Silaban
    Pelaksana pematung: Team pematung Keluarga Arca Yogyakarta
    Lama pembuatan kurang lebih 1 tahun
    Diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1963 oleh Bung Karno


    Patung ini ditempatkan di Lapangan Banteng, karena lokasi ini strategis dan luas, memenuhi persyaratan untuk penempatan patung setinggi ini. Lapangan Banteng pada waktu itu merupakan pintu gerbang bagi tamu-tamu yang datang dari lapangan terbang Kemayoran. Sehingga penempatan Patung Pembebasan Irian Barat akan menimbulkan kesan estetis dan historis bagi ibukota Jakarta.

    Ditulis Kembali Oleh