berita2.com (Pangkalan Bun, Kalteng): Warga Kalteng Khusus warga Desa Babual kecamatan Kota Waringin lama, mendadak beboh dengan adanya ular jenis kepala Sepuluh. Ular kobra kepal sepuluh mucul ketika warga Babual kerja di perkebunan PT Sungai Rangit. Ular itu telah menewaskan satu orang.

Ular yang memilik panjang 4 meter dengan diameter 20 Cm itu menewaskan salah satu warga Babual yang sedang kerja saat membersihkan lahan perkebunan tersebut. Kejadian berlangsung , Sabtu (5/11/2011) Sekitar pukul 07.00 wib. Informasi yang didapat berita  dari seorang mandor karyawaan PT tersebut.

“Ular tersebut telah menggigit salah satu karyawaan PT tersebut, dimana korban yang tidak tahu namanya, telah bekerja dilahan yang tidak cukup semak. Dan saat menancapkan pisau kerah rumput tersebut, ular itu tiba- tiba muncul dan menggigit karyaan tersebut,” jelas Hendri.

Ditambahkannya lagi, bahwa saat posisi kerja cuaca mendung, korban yang meninggal itu ketika digigit langsung kami larikan ke klinik terdekat, tapi sayangnya tidak bisa terselamatkan.

Salah satu warga yang menolong korban menerangkan kepada warga riam durian, bahwa ketika korban di patok ular tersebut, korban langsung berteriak, dan ular tersebut belum melarikan diri, dan saat itu pula ular itu kami lihat memiliki satu kepala dan posisi berdiri sepanjang 1 meter keatas.

Dan selama korban di tolong rekan kerjanya, ular tersebut tetap berdiri dan tidak mau lari. Dan para teman korban belum bisa bertindak apa- apa karena korban langsung pucat dan menggigil.

Dan selang 25 menit ular tersebut memunculkan kepalanya berjumlah 3, dan para mandor berdatangan ular tersebut semakin menambahkan kepalanya sampai berjumlah sepuluh. Dan salah satu mandor mengambil photo dengan cepat , ular tersebut tidak lari juga. Usai diphoto mandor tiba-tiba kaget sebab ular tersebut menghilang dengan cepat,”jelas seden saat diterangkan mandor yang mengambil photo.

Informasi lain juga menyebutkan bahwa ular tersbut sudah dua kali ditemukan warga saat bekerja di lahan perkabunan dan menampakan kepala sepuluhnya, dan berdiri di tempat yang sama korban meninggal.